Sarawak – Mahasiswa PKM Kolaboratif Internasional sudah berjalan 12 hari. Mahasiswa PKM ditempatkan di lokasi dengan mayoritas mualaf tepatnya Kampung Sabal Jaya serian Sarawak. Sejak pertama kedatangan mahasiswa sudah berkoordinasi dengan kepala kampung untuk meminta izin memberikan bimbingan agama berupa basic Islamic seperti fikih dasar, fardhu kifayah, belajar membaca menulis Alquran, hafalan surah-surah pendek dan doa-doa sehari-hari.
Aktivitas ini dilakukan secara rutin setiap bab dasar dan ba’da magrib di Surau Raudhatul Jannah. Encik Ulus selaku Pengerusi Surau Raudhatul Jannah, Kampung Sabal Jaya memberikan kesempatan kepada mahasiswa PKM kolaboratif Internasional untuk menjalankan program kerja nya. “Buat buat saja apa apa program kalian punya, ajak anak anak sini, silahkan lakukan sebaik mungkin kami welcome” Pungkas Encik Ulus. “pengerusi itu macam tinggi lagi pangkat dia dari pengurus. Kiranya macam , pengerusi nyuruh pengurus untuk buat hal hal tertentu” Terang Tarmizi salah satu remaja di Kampung Sabal Jaya.
Salah satu tantangan bagi mahasiswa PKM kolaboratif Internasional untuk menjalankan program kerja memberikan bimbingan agama adalah masyarakat yang tidak selalu stay di kampung karena bekerja, terutamanya Para Bapak bapak yang kerja dari pagi hingga sore dan lanjut lagi malam sampai ke Pagi menunggu durian runtuh di hutan.
Tantangan tersebut tidak mematahkan semangat mahasiswanya PKM untuk memberikan bimbingan agama, meskipun ada masa yang hanya satu atau dua orang tetap di laksanakan.